21 Des 2014

Meminjam cahaya sabit


Si buta berjalan dalam gelap.
Hujan jatuh tak menyebutkan apa-apa.
Kecuali meninggalkan genang.
Atau mengembalikan kenang.

Ketika mereka berfikir,,,
Bahwa ia hanya bisa melihat kematiannya,,,
Mereka salah.
Karna memang ada Hal yang tak bisa dilihat mata.
Memahami kekata.
Barangkali,,,
Langkahnya adalah selambatnya ia kembali.
Dan doa,,,
Adalah selemahnya ia mencintai.
Ia lelah.
Perjalanan dibimbing tongkat.
Meraba dalam hampa.
Cahaya yang berat Pada pandangan.
Seumpama bayangan.
Wahai engkau yang tapaknya nyeri.
Susungguhnya engkau telah Dilena duniawi.
Sampai kau lupa caranya berterimakasih.
Bertirakat ia mendamba petuah.
Jalan yang sebenar-benar jalan.
Lurus tuju duli Tuhan.
Demi apapun,,,
Ia sedu dalam diam.
Jika aku bisa meminjam Cahaya sabit malam ini,,,
Maka,,, bakal ku pakai untuk menuntunku pergi.
Berjalan Pada gulir waktu.
Untuk memintal lagi sembah sujud ku,,,
Yang sekian lama berhenti.
_aku_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar