21 Des 2014

Memetik terik yg picik



Cahaya matahari redup dalam rundung gerimis.
Tapi aku tau,,,
Ini hanya hujan yang lain.
Bukan apa,
Bukan siapa.

Perihal mengenang,,,
Hanyalah zuhrah paling pedih.
Sebab,,,
Selalu ada yang tak bisa dikembalikan waktu.
Salju tak bisa mengikuti jejak buih yang terbang.
hingga airmata nya riuh,
Sebagai rambat sungai yang merangkak paling sunyi.
Seandai papirus tetap pada kekang tengah danau,
Tolong unggun segala yang membuatnya terlalu indah.
Simpan abu-nya.
Sebagai ingat yang senantiasa melawan lupa.
Ketika daun kiara jatuh,,,
Ada sesuatu yang dilepaskan.
Kendati ia tak pernah belajar tabah,
Setidaknya,,,
Ia tak pernah menyalahkan sesiapapun.
Jelma lah sebagai waktu Lalu!
Kita pernah menunjuk bintang,
Tertawa dibawah hujan,
Atau memanggil sayup kebahagiaan.
Bagaimana aku menemukan takdir,,,
Getir hanya getar kecil dari detak detik.
Sisa nya,,,
Hanya permainan dadu Tuhan.
Tentang dimana aku dilemparkan,,,
untuk diperjudikan.
~~ memetik terik ~~
_aku_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar