28 Mar 2013

Aku Mencintaimu Lumut Hijau

Mematut diri bercermin bening mata air
keruh rangkaku sang hulu waktu
perlahan menjernih
kuhirup dalam embun pagi diantara lumut hijau
lumut hijau yg memeluk lembut tebing cadas
bergantung takzim di kaki Arsy Sang Maha

Di petilasan zaman
terdesak cinta dan rindu
ku seruk hatiku yg terjatuh
carut dan legamnya kini berona serupa lumut hijau
dipeluk hangat lumut, rapat penuh kasih

Lazuardi merah delima
khazanah membuka penuh pesona
walau ku tertinggal seribu tahun ...
walau kuterpisah jutaan tombak ...
kurasakan hadirmu di dada ini begitu dekat
menyatu bersama degup dan detak
mengalir udara setap hirupan dan helaan ...

Aku mecintamu lumut hijau ....

Oleh : illa

12 Mar 2013

Aku Yang Kini Tak Lagi Bercerita



Yah..,
aku yang kini tak lagi bercerita,
pada dunia, pada semesta
aku yang kini menyimpan rapih semuanya tanpa celah
aku yg kini hening,
dan aku yang kini menuli.

#eL

11 Mar 2013

Dy, Dengarlah...

Ini aku,yang dulu berjalan bersamamu.....
Sempat ku raih jemarimu..
Ingatkah kau masa itu....

Ini aku,yang terdiam di sampingmu
Yang pandai menyimpan rindu
Ingatkah kau detik itu...

Ini aku,yang menatap hening sinar matamu
Yang berharap kau punya rindu untukku
Ingatkah kau suasana itu..

Dan ini aku,yang hanya tersenyum kepadamu
Saat kusadar aku bukan pilihanmu
Kau pasti ingat tentang itu

Ini masih aku,yang menyendiri dalam sunyi
Mencoba memaafkan diri sendiri
Mungkin Kau tak pernah tau tentang ini

"DY" sebenarnya aku rindu

Oleh : Quart Masih Supratman

Kebesaran Jiwa


Setelah badai,,
semoga aku menjadi sebagian dari mereka yang bijak yang telah mengerti tentang kebesaran jiwa...

Kemampuan hati menerima yang tak diminta,,
kesanggupan nurani ikhlasi yang tak dikehendaki..

Seperti kalimat seorang kahlil gibran...

"mereka yang berjiwa besar, memiliki dua hati..
Yang satu untuk menangis,,
dan yang satu untuk bersabar.."

Berharap keduanya tiada akan pernah terlepas dalam bungkus raga,,
menyatu terikat,,
sebagaimana sayap yang berpasangan, ditubuh se-ekor merpati....

Oleh : Dennis

9 Mar 2013

Kuberikan Dunia


Maret kali ini masih serupa Maret dua tahun kemarin, kurasa. 

Namun sakit di hatiku tak ada lagi. 
Lenyap bagai debu yang tersiram hujan yang jatuh mulai minggu ke dua tahun ini. 
Aku mengingatmu.
'' Tak ada lagi cinta buatmu, Mas,'' katamu. 

Mataku lekat mencoba belajar menujum matamu.
'' ...aku mencintainya...'' lanjutmu. 

Gambarkan perjalanan asing buatku di depan. 
Hanya itu. 
Aku meninggalkanmu bersama hatiku yang terserak entah kemana di berandamu.

Setahun lewat setelahnya. 

Bertubi-tubi kabarmu mampir di sini. 
Kekasihmu batal menyunting setelah kecelakaan itu nyaris mengubah seluruh sempurnamu di matanya. Akibat benturan hebat, engkau buta tiba-tiba. 
Ahh..., untuk mengingat sepotong senyumku saja, engkau mungkin tak lagi bisa.
Maret kali ini, 

aku yakin, 
engkau masih hangat meski hujan kali ini masih turun juga. 
Kuharap...
Setidaknya mata yang kuberikan setahun lalu telah berfungsi untukmu. 

Ya, setidaknya cintaku telah memberikan dunia ini kepadamu...

Oleh : Langit

Semoga Kau Tak Tuli


Nada gitar lentik terpetik..
Senada biola tergesek lembut..
Panorama hati tanda simponi yang indah..

Rajutanku mungkin terlalu kusut untuk dikenang..
Kamu bahkan tak bisa melihat bentuk...
Cuma sekedar merasa kalau itu lembut..

Tiada tertulis rasa ini mengalun...
Bulirnya jernih...
Suaranya sejuk..
Bening bagai tetes airmata seorang bayi...

Kelak ia memanggilmu...
Mempersilakan mu untuk minum,,
mandi,,
atau sekedar berbasuh...

Inilah telaga ku...
Bukan telaga kautsar yang memang airnya lebih putih daripada susu,,
dan manisnya lebih manis daripada madu...

Telaga ku telaga syahdu...

Mungkin cita-cita ku sedikit konyol...
Hanya sekedar ber-angan bisa lantang dan tegas sebut nama mu dalam ijab qabul ku kelak,,,

tapi itu jujur...

Dan bila lembah mandala wangi disana lebih memikat mu,,,
ku harap itu lebih indah..

Telaga ini tetap tenang...
Menunggu seseorang pulang,,,
sampai tiba waktunya mengering..

Semoga kau tak tuli,,,
bahwa jauh diluar sana,,
ada seseorang yang tetap ikhlas mengingat mu,,,
bahkan ketika dia tau, dia telah DILUPAKAN....

Oleh : _Aku_

8 Mar 2013

2. Participants Sayembara Tarian Penaku (tema) "Hujan"

10. Nur Laila Faizati
     
      "Dalam Rintik Hujan"

A
ku bukan Sapardi Djoko Damono
aku bukan juga seorang Chairil Anwar
bukan pula Ebiet G Ade
aku bukanlah pujangga
aku bukanlah penyair
tapi aku hanyalah manusia biasa
yang akan mempersembahkan
bait-bait kata dalam lubuh hatiku

Dalam rintik hujan
Tak ada rmbulan tersenyum padaku
Tak ada bintang menemani malamku
aku seorang diri dalam kesepian yang sangat

Dalam rintik hujan
Tak ada mentari menghangatkanku
Tak ada awan mempercantik hariku
Hanyaku seorang diri termenung dalam kebosanan

Dalam rintik hujan
Aku merindukanmu
Karna kau tak datang disisiku
wahai rembulan, wahai bintang
Wahai mentari, wahai awan
Lakaslah datang, aku menunggumu

Dalam rintik hujan
Aku hanya terdiam
Terdiam dan hanya terdiam
Tak ada yang bisa kulakukan

Dalam rintik hujan
cepatlah pergi....
Aku benci padamu
Karnamu hariku berantakan

Dalam rintik hujan
kenapa kau tak pergi jua
karnamu aku tak berdaya


11. Ryuga Kamijou

    "Hujan"

Tetesan air yg jatuh ke bumi..
membasahi seluruh alam..
tetesan demi tetesan air berjatuhan..
kepingan kepingan jalan kehidupan dilewati..

ketika Ku diam dan termenung..
melihat Air yang jatuh ke bumi...
betapa sejuk dan indahnya..
Tetesan Air Hujan ini..

T
erima kasih kepadaMU ..
Yang Telah memberikan Air bagi Kehidupan..


12. Tiwin

"Hujan"

Setiap tetesnya melambangkan duka seperti air mata.
Setiap titik volume besarnya dapat menjadi rejeki bagi jangkar ladang sang petani.
Setiap hentakannya yang jatuh ke bumi membuat suara yang melamunkan pandangan tiap-tiap orang

Jika saja dapat kubawa.
Jika saja dapat kupegang dengan jari-jemariku.
Jika saja dapat kutampung dalam kubah telapak tanganku.
Memandangnya.
Menangisinya.
Menggabungkan dengan hujan air mataku.
Hanya agar air mataku berbaur dengan air hujan tersebut.
Menunggu hingga kering tak berbekas dan hanya meninggalkan aroma luka.
Terima kasih yang kuucapkan kepada Alam.


13. Khanza Sang Musafir

"Hujan"

Hujan saat itu
ya aku ingat...
tetesannya masih basah di jiwaku
masih menunggu
aku masih tetap menunggu
menunggumu untuk mendung bercerita lagi padaku
terserah....
terserah kau mau bilang apa
hujan hari itu memang tak deras
namun cukup untuk menambah nyeri di lukaku
oh tidak...tidak...
aku tak menyalahkanmu
semua adalah jalan takdir
hanya saja ....
saat itu kau yang di sini


14. Freeze Fryyz

"Air Gelap"


Air yang berkilau dalam gelap,
Relakah kau beri ku jawaban,
Dari satu dua pikiranku.

Air yang berkilau dalam gelap,
Tiadakah kau lihat masa laluku,
Waktu yang terukir indah,
Dibawah angin yang membelah air.

Air yang tak jua merenggang,
Kau hancurkan tangisku,
Kau hujani air mataku,
Sekarang, tidak bisakah kuhentikan,

Melihat masa lalu,
Menghapus air mata,
Menjauh dari rasa sakit..

Air yang berkilau dalam gelap,
Bisakah kutanggalkan pikiranku,
Dan menari dibawah kedatanganmu..

 

7 Mar 2013

1.Participants Sayembara Tarian Penaku (tema) "Hujan"


  1. X-friend Frustasii Sakithati

    "
    Ketika Hujan Tak Mau Mendengar"

    Malam  ini terasa sepi bagi ku. .
    Hanya ribuan tetes air hujan yg menemani q. . .

    Hati yg resah. .
    Seakan tertahan di jiwa ini. .
    Hanya sunyi mlm ini yg stia temani ku. .

    Sepintas terlihat bayangan mu. .
    Menggugah jiwa yg merana. .

    M
    alam semakin larut. .
    Semakin tak kuasa ku menahan rasa ini. .

    Ada kah kau mengerti akan jeritan hati ini. .
    aku  hanya ingin menjadi seperti yg kau ingin kan. .

    Harapan cinta dulu yg indah. .
    Kini tlah sirna. .
    Kini semua seakan telah usai. .

    Tapi seiring berjalannya waktu. .
    aku menemukan dua cinta. .
    Entah mana yg harus ku pilih. .

    Hufft. .
    Lelah hati ini. .
    Tuk pertimbangkan smua ini. . .
    Tapi q yakin. .
    Hati ku bisa memilih ya baik, di antara yg baik. . .

    Hujan, ,
    meski kau tetes kan berjuta air. . .
    Pasti sesaat engkau kan berhenti sejenak. . .

    Begitu jg aku. .
    Berkali-kali cinta yg datang. .
    Q yakin. .
    Hati ku bisa, memilih diantara cinta yg tulus. .
    Hingga aku tutup usia. .

  2. Kisna Insani Islamiyah
    “Hujan”

    Saat ku berkencan dengan sang kekasih,kau hadir mengusik kami.
    Kenapa kau lakukan itu hai,hujan?

    Tahukah kau?saat itupun kemarahanku sampai diubun-ubun
    Kau tahu kenapa,hai hujan?
    Karena tak ada tempat persinggahan.

    Tapi itu dulu, sebelum ku cicipi dahsyatnya sentuhanmu,wahai hujan.

    Sebelum aku tahu bahwa kau adalah hadiah terindah dari kekasihku.
    Dan sebelum aku  tahu bahwa kau adalah cinta yg terlihat menakutkan.

    Kini,tiap kau datang,,,

    kucoba menari bersamamu...
    kucoba mnikmati hdiah terindh dr kekasihQ
    kucoba mmpercantik cinta.
    Karena kau tak bisa ku hentikan.


  3. Ery Prazz Prasetya
    “Ingatan Hujan Kenangan”

    Mungkinkah kunanti dirimu dalam suasana dingin ini
    yang selalu membuat ku rindu akan bersamamu

    dikala hujan kita berpayung di taman sana
    di bawah pohon rindang yang tak mampu menahan tetesnya air hujan
    di sini pula kita berpeluk merasakan tiupan angin ini
    tapi tak terasa jika kau ada disisiku
    mungkin diri ini melamunkan kasihku yang jauh disana
    berharap keluh ku menunggu dikala hujan tiba

    teringat berdua saat berada disana

    hanya salam ini kusampaikan
    dibalik kaca kulihat hujan yang membuat ku kembali teringat padamu

    kasihku....

    #

    "
    H
    ujan telah menghapus cinta
    "
    Kuhanya ingin dapatkan hatinya kembali
    kembali memeluk dan memegang tanganku
    tapi kali ini ku tak dapat meraihnya
    karena ku terhenti saat hujan tiba
    yang membuat ku terhenti karenanya
    langkahnya semakin menjauh dan menghilang dari jangkauan mata
    dan ku hanya menagis di derasnya hujan ini

    Kehilanganmu membuat hati ini tak tenang
    semua sudah hilang bersama angan yang tak terlupakan
    dan ku terpuruk sendiri disini
    melihatmu yang hanya bisa dihati

    Kini hujan telah menghentikanku
    hentikan langkah tuk mengejarmu
    dari dekapan cinta yang telah hilang dariku

    Mungkin hujan memberitahukan aku
    beritahu bahwa dia takkan mungkin kembali padaku
    cinta yang hanya untuknya kini menjadi kalbu

    Kini hujan telah samarkan langkahmu
    tak mungkin bisa kutemukan belahan hatiku
    yang semakin tak mengerti arah kemana ku kan temukanmu

    Kini hujan telah hilangkan dirinya
    hanya sisa luka dan tetesan air mata
    bersama hujan berharap semua tak nyata
  4. Aalfvyian Sserdeadoe OI
    Dua dua

    Titik lebur mendung adalah kita
    gemuruhnya lirih sayup terdengar
    tak ubah nyanyian kerinduan
    merantai basah hingga ujung peluh

    di sini

    Kita pernah mencambuk jalanan
    kita pernah membakar hujan
    kita pernah berlumur api
    kita pernah mengunyah malam
    kita pernah lewati labirin waktu
    kita pernah menghajar sepi
    kita pernah membunuh keraguan

    kini dimana

    mendung berpindah

    gemuruhnya lirih
    sayup terdengar

  5. Wowo Nachchamphoenk Charijhodoh
    "Penyaksian Sang Hujan"

    kau pergi disaat kedatanganku
    kedatangan yg merindukanmu
    di penghujun jalan dnegeri sana ku slalu mengingatmu
    mengingat akan janji kita yg dulu
    janji yg tidak bisa dpisahkan
    oleh badai sebesar apapun

    kini diriku datang untukmu
    untuk menghapi air matamu dulu tapi kenyataanny apa ?
    kau menjemput kdatanganku dg dengan senyuman termanismu dan pergi bersamanya

    biarlah hujan ini menjadi saksi
    menjadi saksi bisu akan sakitnya hati ini
    biarlah hujan menemaniku
    untuk menghapus yg menetes dpipi
    supaya engkau tdak menyaksikannya
    bahwa ia terjatuh karenamu

    izinkan raga ini pergi sejauh mungkin
    supaya aku tdak menyaksikan kebahagiannya,supaya hati ini
    tdak dketuk oleh palu asmaraku lagi

  6. Ulil Bintang

    “Hujan”

    Dingin mu sampaikan salam penguasa angkasa...
    Basuh geliat aroma bara...
    Menyeka menjawab penantian sang bumi...

    Dinginmu basuh hati hadirkan senyum...
    Angin membelai,
    daun berayun hingga kelopak bermekaran buah ranum bergantung...

    Hujan...
    Tahta bumi raib sudah helai demi helai,
    jengkal demi jengkal....
    Tak kuasa jawab salam yang kau emban...

    Dinginmu yang dulu sejuk membasuh...
    kini hadir penuh cabikan...
    menyekat...
    hingga sesak dada dalam nestapa...

    Ruang demi ruang terisi sudah...
    bergenang...
    berderu...
    bergejolak...
    Hapuskan senyum-senyum yang ada...

    Hujan...
    Kau hadir kini di celah celah mata yg tergenang air matamu...


    #
    Semua telinga akrab pada suaramu...
    Mata demi mata mengenali raut wajahmu...
    Disepanjang musim sepanjang usia, kau hadir tanpa jemu...
    Julukan demi julukan tersemat di keberadaanmu....
    kau setia tak ingkar janji...
    Kau penghibur hati para perindu,
    suka atau duka sekalipun takkan cegah tarianmu...
    Terbuai melayang hanyut merasuk lubuk nan sunyi...
    menyatu di riuh tarianmu....
    Hujan.....
    izinkan aku menari bersamamu....
    dihamparan wajahku yang berdebu


  7. Rafi Raihan Nafis

    “Tarian Hujan”

    Tarian Hujan
    Menari dibawah Hujan
    Mencium segarnya air
    Merasakan Semua harapan

    Aku ingin lupakan semua masalah
    melihat masa depan yang cerah
    meninggalkan semua duka
    dengan tarian hujan

    Tarian hujan
    Merasakan semua kehampaan
    ketika kau tidak datang
    Aku merasa mati karenanya

    Tarian Hujan
    kapankah kau akan datang
    kumenunggumu menghapus semua jejak langkahku
    Jejak yang menyakitkan, dibawah kelamnya Matahari

    8.
    Square Heart Aji
    "Menepi Pada Hilangnya Kenangan"

    Aku selalu menanti hadirmu di setiap langkahku
    Dalam bimbang ku dekap gundah yang tak tertahan
    hingga ku tersapu dalam sebuah janji
    Pernah berfikir, seolah itu tak pernah terjadi

    Sampai saatnya tiba, hujanpun bergerak menetes
    Kutatap Bingkai fotomu dibalik jendela, begitu indah tersenyum
    Terhayal kenangan saat memegang erat tanganmu
    lalu saat ku akhiri kepergianku dengan pelukan

    Hujan telah menyampaikan hatiku yang tertinggal

    Saat menggenangi keringnya sebuah rasa itu

    Sebagian cinta yang membinasakan awan hitam
    Takkan penah menoleh pada kisah walaupun tersakiti

    Ketika itu menyejukan dalam hangatnya kasih sayang
    Mengalir deras terbawa dalam susana
    ku akan menahan derasnya air yang jatuh
    Sehingga ku tegar saat kau tidak di dunia ini.


    9.
    Yusuf Adhi Darma

    "Hujan"
    Hujan adalah sahabat dan cinta..
    menemani selalu bagai sahabat..
    menengankan selalu bagai cinta..
    sedih mu adalah sedih nya..
    senyum mu adalah pelangi nya..
    kuturunan sedih ku untuk bersama mu yang lagi bersedih..
    ku bagi kesejukan ku buatmu yang lelah biar terlelap..
    ku temani kamu dengan irama symphoni ku..
    yang merilukkan pada sebuah hasta yang penuh dengan rintik hujan
    bukan hanya sebuah tangisan
    dikala kesedihan membimbang hujan seiring waktu membasuh pipimu menghilangkan rona kepedihanmu
    melansirmu dalam dinginnya . . . .
    hingga akhirnya kamu tersadar dari keterpurukanm
    u