27 Feb 2013

Ku Titip Dia Tuhan



Entah apa yg dia rasa sekarang...
sakitkah..?, kala sayat-sayat harapan perlahan mulai menyentuh tubuh lemahmu..?
kala benda-benda asing juga ikut berkunjung mendiami ragamu tuk sejenak.?.
Perih kah..?? Masih kuat kan engkau di situ..???
Inginku berbaring menggantikanmu..,
namun,Tuhan lebih memilihmu..
memilihmu tuk merasakan sebentuk kasih-Nya...
tak berarah akalku sekarang....
ragaku berdiam..,jiwaku berkelana..
tertuju pada sosokmu di sana,,
harusnya aku tak perlu cemas...
harusnya aku tak perlu takut...
bukankah  sekarang kau sedang berada dalam penjagaan...
sebaik-baiknya penjagaan,
dan tak pernah luput dari penjagaan...
Bismillah....
aku titipkan semua pada-Mu..
dan aku yakin,Engkau akan senantiasa memberinya kebaikan...
Aamiin... :'(

Oleh : Bite


Ajari Aku



Tolong jauhkan rasa sakit ini...jika mmg cintanya bukan tercipta untukku..,
ajari aku ikhlas seperti ibu...
Ajari aku tuk tdk mengeluh dgn semua batu-batu tajam yg menghujamiku, seperti ayah...
Ajari aku belajar merasakan kecewa..,ajari aku menikmati duka...
Setiap detik...,ajari aku mensyukuri setiap apa yg kau beri..,
walau rasa berontak hadir dlm dada ini..
Ajari aku tuk menerima kekalahan..
Ajari aku menerima sunyi..,
Ajari aku menerima gelap tanpa bintang....
Yakinkan aku..,
Kau masih bersemayam di sini...
Jangan pernah pergi...

Oleh : Gupis

26 Feb 2013

Cukuplah Pintaku







Sebelum terang
sesudah petang
tak putus, berulang
aku menemuiMu

Menafkahi hati legamku
dengan pijakan
sebijak tentang mencinta
tanpa bengah

Bagai bintang mencinta malam
bagai air mencinta pusaran
bagai lapuk kayu dirajam cendawan

Di ujung_ujung waktu yang
Kau titah sebagai saat seloyang emas
tertumpahruah

Aku membubuMu
merangkai gerimis harap
merangkakkan rinai pinta
berlipat

Terbungkus dalam jelaga
lewat pucuk_pucuk geletar
lidah basah yang kumiliki
Dengarkanlah sejenak, kumohon
jika dengan izinMu aku berhak
menikmati naungan nikmatMu
yang tak mengenal batas di sana

Anugerahkanlah aku seorang
bidadari saja
yang cukup serupa kekasihku,
yang cukup serupa wanitaku,
yang cukup serupa istriku... kelak....
aamiin....


Oleh : Langit

Percakapan Kecil Dengan Tuhan





Tuhan,tasbihku tak pernah berbohong...
Sajadahku adalah altar pada tiap-tiap aku menghadapMu..
Pangkal hari adalah saksiku...
Maaf bila ku basahi lembaran-lembaran firmanMU..
Jaga tubuh lemahku dari kantuk.
Biarku habiskan gelap ini bersamaMU..
Karena aku mencintaiMu..



Oleh : Gembala tanpa nama



Penaku Sirna Tanpa Nama


Malam dan Siang Tak berjendela

segumpal darah yang hanya bisa memuja
aku tertunduk menatapi Ibu Bumi
jantungku berdegup dipeluk penuh kasih

Penaku, Pena Api 
kusulut lidahnya jilati
bakar wajah buramku tuk berganti
Apinya Api Suci
energi sejati sebagai perisai

Penaku, Pena Air
kuukir genangan gersang padang pasir
air mata yang membeku berharap mencair
duhai ... sejukan, sembuhkan, hela semua getir

Penaku, Pena akar
menghujam jauh tanpa sukar
kokohkan limbung, tembusi nanar
hingga langkah lemahku kian tegar

Penaku, pena cahaya
kutulisi cahaya biru yang menembusi amarah
hadirkan aura ungu violet tak berjelaga
terbangkanku bersayap pesona
bawaku menemui Sang Maha

Penaku, pena cinta
menjelama pedang membunuhku setiap harinya dengan asmara
kasihku yang membisu menghening begitu lama
tertikam sepi, terpenggal kesunyian, selaksa nestap .... 
semua elemen telah menjelma tak berarti tanpamu ...
pena cinta, kuteriakan namamu kelangit ketujuh
namun kau hanya terdiam tinggalkanku penuh ragu

penaku sirna tanpa nama ..........................
*IB

Setiap Kali Hujan Turun



Setiap rinai hujan basahi bumi
humus dicandai lembut dedaunan berguguran
aroma maya pada tersebar memayungi
selalu saja kulihat citra diri yg telah menjadi kenangan



Kau ajarkan aku keindahan tertinggi
kesejatian tanpa sekat dan tirai tak berpenghalang

kau tuntun dengan lembutmu, kau semai benih cinta dihati ini

hingga janji suci itu terucap juga dilisan kita sayang

Kasih suratan takdir dari Sang Maha Indah berkata berbeda
jalanmu dan jalanku berbeda arah 
ayah 
bundamu sungguh tak berpihak saat waktu menahanku ber

Kasih 
walau kuhancur tak bersisa namun sisa cintamu menjadi cahaya
membuat hatiku tak menyimpan dan mendendam
hanya saja kutak dapat menepis bayangmu setiap kali hujan itu datang ... begitu menjejaki jiwa
walau kuhancur tak bersisa keindahan kenanganmu begitu sulit terlupa .... entah ... kupun terdiam

Disetiap tetesan rinai hujan ... dapat kulihat pandangan lembutmu yang tertunduk,
hijab panjangmu yang terurai menari bersama angin
disetiap tetesan rinai hujan ... kumenangis penuh bahagiah walau kuhancur tak bersisa
kuselalu terlahir kembali menjadi cahaya

                              

Padamu Tuhan

 

Air mata ini pun menetes di pipiku,
tatkala ku ingat dosaku atas laranganMU,
Air mata ini juga yang menetes dipipiku,
ketika ku dapati teguranMU,
,,,,Ya
,,,,,,Wajah ini yang mestinya malu ,
ketika tangan ini meminta padaMU,
Namun bibir ini bergetar tatkala ku sebut namaMU,
,,,,,,,Wahai
,,,,,Engkau,yang mempunyai hak atas hidupku,
,,,,,ku ingin menjumpaimu di atas rinduku,
,,,,,agar bibir ini terus tersenyum padamu,
ketika Kau bawa aku kembali kepadaMU.
Oleh :
Susy Maniez

21 Feb 2013

Indahnya Hidup Bila Ada Kebersamaan


Debu ini membutakan mataku
Serpihan yang tak bisa jernih
namun ku ingin terus memandang
dan Jiwa ini terbohongi perasaan

Hari demihari kuterus berjalan
sejenak ku bersandar memandang
Meresapi hidup terlampau jauh
hanya terdekat yang kumiliki

Oleh : Square Heart

Lepaskan Semua


Derita hidup ini seakan-akan tak ada hentinya..
Rasa Ini tak cukup tau memahami itu..
Ribuan mata tertuju pada satu cahaya
Kembalikan saja raga pada tuhanmu

Dari sekian apa yang pernah kulalui
Tiada Jurang yang membuatku terperosok
Dinding bebatuan sudah kuhancurkan
Kini menatap lebih tinggi dari lingkaran..

Sebelum semua menjadi usang
Tak perlu perbaiki namun menatanya
Mengapa kau tak membuatku mengerti
hanya lantunan do'a yang terbuka..

Sang elang bergema berteriak keras
Terdengar samar di bawah pohon ini
Kunyanyikan lagu hanya untuk hati
Kupanjatkan Doa hanya untuk Allah semata

Oleh : Square Heart

Buatmu..


Sempurnalah cinta buatku
tandas selalu meski tanpa renyah bumbu
musim_musim menuainya
bagai kotak upeti di dasar hati
kerap memenuhi

Tiba_tiba saja senja teduh
seakan luruh di matamu
saat ini aku bersumpah tengah melihat jejak surga
di situ

Tanpa sesuatu,
aku hanya punya sepetak ruang untukmu
sampai kapanpun

Oleh : Langit Putra Penarosa

Fiksi Biru Tanpa Bab


Kita telah berkali kerjap
diejek jarak
terlipat-lipat namun demikian serak
selaut rindu mengikat
yang lahir dari tiap kernyit kening
ditetes jangat
biarlah

Usah lagi berpayah susah
menghitung lewat ruas jari
telah berapa banyak puisi
yang ikut luntur terlantar dari beningmu
saat menunggu
kembali merupa fiksi biru
tanpa ujung bab baru
dalam ketikanmu

Selayak apapun aksara tumpah di situ
yakin,
takkan pernah cukup menimbun jarak
yang gemerutukkan detak waktu
dalam lelap batu

Jarak-waktu bagaikan
raja dan ratu

Layaknya engkau dan aku


Oleh : Langit Putra Penarosa

Hijaumu


Kuterdampar dalam dekapan nuansa hijau
saat ku mengembara dirimba hati
begitu sengau deraan galau
mengiris perlahan lapis demi lapis asa yang menjernih

dalam dekapan nuansa hijau
kubersua seraut wajah
dekap luka lamaku yang menganga
perlahan sembuhkanku, buat ku terlupa akan kan masa lalu

walau hijaumu tak terjamah jemariku
sungguh keteduhannya bersemi diruang-ruang qalbu
walau senandungmu tak terdengar
telah kau getarkan dawai hati begitu hingar

wahai sang waktu kumohon, berhentilah sejenak untuku
hanya untuk berjumpa dengannya
walau tak kan pernah kumiliki keindahannya
ku hanya ingin berkata, aku terdampar dihijaumu

hijaumu hidupkan kematian ragaku
hijaumu pecahkan sejuta kesedihan dikepalaku
hijaumu buatku kembali menyadari aku masih punya
cinta yang dapat kubagi tanpa segala kepalsuan

Aku terdampar dihijaumu dan tak dapat kembali lagi .....

Oleh :

Andi IB Putra

Mengapa Cinta..


Dimana letak kasih sayang jika tiada keikhlasan.,
Dimana letak kehidupan jika tiada keikhlasan..
Cinta tak lebih sepenggal dusta,
tak lebih penghianat rasa,
waspadai cinta karena dia buta
dan siap membutakan mata batin,
tiada yang abadi kecuali pada sang Pencipta.

Jika cinta itu indah mengapa harus ada air mata..,
jika cinta itu sakit mengapa harus ada tawa..
Cinta bisa membuat terbang melayang walau tak bersayap,
bisa membuat mati walau tak terbunuh,

Cahaya yang menyinari jiwa lebih pekat dari kegelapan..
bila prahara memutuskan di samudera yang murka,
maka ombak menyatukan di pantai yang tenang..
bila cinta membunuh.,
maka kematian akan menyakitkan.

Oleh :
ErNhy CLiquers ForeVer

Bayangmu Dalam Cermin

Di setiap tetes yang mengalir,,
telah ku titipkan butiran butiran perih menggumpal,,,
menyambut luka pada asa ,,
pada setiap rongga masa yang berlaku,,
di sana telah tertitis rindu atasmu,,
tau kah engkau. ..
Andai dapat kau rasakan
teriakan ku yg menggema pada setiap dinding alam yang berayun
melambaimu dalam tangis,,
telah ku sadari,,
retakan cermin itu membuatku rapuh,,
menggores pada setiap rasa yang mendaging,,
kasih,,,,
maaf,,,kali ini langkahku menariku ,,
meninggalkanmu dalam bayangan cermin.

Oleh :
Susy Maniez

Sebongkah Rindu Di Tepian Pantai

Kutatap langit nan sayu,,,
Meresapi angin banyu biru,,,
Langit,,,,
Ingin ku menjammah mu,,,
Menikmati ketenangan...
Bersama nyiur melambai,,,,,,
Oh,,,,,rindu,,,,,
 Oleh :
Riani Devika

Jawabanmu Hanya Tangis

 
Kepadaku betapa
seringkali kau minta
dibuatkan secarik puisi singkat
meski berbual-bual bulan terlewat
ingatanmu masih saja menagih
tentang apa saja. yang pasti ada aku
di dalamnya- goda kerlingmu

Seperti malam ini
jarum jam masih bungsu
lalu pukul demi pukul
mulai kelat kupikul
saat lapit senyummu menguap
entah kemana

Bergegas motorku melesat
kencani warnet terdekat
tanpa lupa mengingat namamu
yang kusisip sarat

Lalu jingkat kutiris ulang ratusan puisi
dalam aksara yang malah semakin
membuatku kacau buta
menyamak abjad demi abjad

Selesai.
kembali bergegas aku menemuimu
dengan simpul merah sungguh-sungguh
sewarna gincu

Di depanmu
serta merta kubelah dadaku
lalu mengapa engkau hanya menangis?
 
Oleh :
Langit Genggam Aksara

19 Feb 2013

Kata Mutiara


  •  Jangan takut untuk berbeda,ketika di dalam satu wadah berisi sama.
  •  Satu-satunya yg masih bisa kita percaya tanpa adanya keraguan & matinya ketidak jujuran adalah hati kita.
  • Akan selalu ada kedamaian di dalam hati yg terpelihara dg baik.
  • Berbahagialah selalu. Karena itu adalah salah satu cara menjadi bijaksana .
  • Kita tidak dapat memperoleh pikiran yang damai kecuali kita dapat berhubungan dengan
    Sumber kedamaian itu sendiri,yaitu yg ada di dalam diri kita. Damai kamu miliki dalam dirimu, jika kamu mencarinya di luaran sana,kamu tidak akan pernah menemukannya.
  • Rencana Tuhan selalu berakhir dengan kebaikan.
  • Bagiku,cinta adalah takut,
    dimana ikhlas adalah nafas yg senantiasa menghidupkannya dari kematian.
  • Hidup adalah sekolah yg takan pernah tamat,sampai nanti kau tertidur...,tertidur dalam dimensi hening..
    dimensi hening dalam perut bumi...
  • Jangan mengira-ngira kedalaman sebuah danau yg tenang,jika dasarnya pun belum pernah kau lihat.
  • Jangan berdebat untk adu argument,karena diskusi adlh cara yg lebih bijak,utk menmbah wawasan,krna dari diskusi akan diperoleh ksimpulan. 
  •  Siapa yang sekarang tidak ingin membuka mata, besokpun akan tetap buta.
  • Apa yang aku yakini,tak harus juga kau yakini.,
    pegang apa yang kau yakini,dan aku takkan memperdebatkannya.
  •  Setiap saat dalam hidup adalah ibarat gambar yang belum pernah terlihat, dan gambar yang tidak akan pernah terlihat lagi,tanganmu adalah kemudimu,jadi...
    gambarlah apa yg ingin kaulihat.
  • Ada banyak alasan untuk sebuah sebab..dalam kehidupan,dan terkadang kau tak perlu mengetahuinya..,
    hanya karena ingin melihat dunia berputar sebagaimana mestinya.
  • Di tangan manusia terletak masa depan bumi yang tidak terhingga,
    tanda-tanda berakhirnya bumi juga terdapat pada manusia itu sendiri.
  • Hidup ini terlalu indah,bodoh bila tak bisa menikmati dg benar.
  • Hidup itu harus terus berjalan..
    tinggalkan sesuatu yg tdk berguna di belakang.
  •  Ada berapa ribu gempa yang terjadi setiap hari di bumi? Badai yang memporak-porandakan. Laut yang menelan. Namun bumi ini tidak pernah sedetik pun berhenti berputar.
    dan Aku...,kamu seharusnya menjadi bumi. Tidak terhenti ketika begitu banyak masalah menghantam bertubi.
  • Jaga dan syukuri apa yang kau miliki di hari ini,
    barangkali suatu hari kau tak bisa memiliki apa yg kau miliki seperti di hari ini.
  • Tetap jadi diri sendiri dalam dunia yang tak henti berusaha membuatmu berubah. 
  • Cinta adalah bingkisan yang sempurna bagi jiwa-jiwa yang tak sempurna.
  • Berbedalah kalau tak mau dianggap sama.
  • Sejenak sisihkanlah waktu tuk bersujud.
  • Jika membatu membuat gaduh,knp tdk membumi?
  • Sabar & ikhlas adalah sepasang yg harus terus dan selalu hidup bersamaan.
  • Tidak ada satupun orang yang sepenuhnya jahat.
  • Seringkali kita hanya mencintai nikmat yg diberi, daripada yang memberi nikmat itu sendiri.
  • Semua teori sempurna takan berguna,jika hanya berdiam diri & tak brusaha merubah apapun
  • Tidak usah gusar,karna Tuhan tidak pernah memberi sebuah keburukan.   
  • Jangan ngaku kaya, kalau hal yg berharga dalam hidupmu masih bisa terbeli dg uang.
  • Orang yg sering menjadikan dirinya sbg perantara Tuhan akan senantiasa melihat cerah di langitnya,daripada mendung :).
    #dan kabar baiknya adalah Tuhan yg maha kasih tidak hanya mengutus dan memilih org-org special pilihanNya..,
    tapi kita semua berhak menjadikan diri kita sbg perantara cinta kasih kebaikan terhadap sesama.. :)
    lewat tangan,mulut,mata,telinga,kaki atau apapun yg kita miliki,dan keajaiban2 yg senantiasa melekat pada diri kita yg sering kali kita terlupa.
  • Aku percaya bahwa Tuhan akan melakukan apa yg tak bisa aku lakukan.
  • Arus hingar dalam kesadaran membuatmu tahu berapa banyak hal yang harus kau benahi dalam dirimu,namun heninglah yang memberitahumu siapa kamu. 
  • Dalam beberapa hal, menjadi seorang pelupa itu perlu. 

Bosan Jadi Orang Baik







Bosan jadi orang baik..,
itulah pikiran konyolku..
pikiran yg mgkin takkan pernah terlintas pada orang yg benar-benar baik.
Bosan jadi orang baik..,
karna aku memang bukanlah org yg baik.
aku hanya org yg tidak baik,tapi selalu berusaha jadi org baik.

Oleh : P.A.P

Kian Abstrak Muaraku



Terang terlihat melintas...
mulai meredup...
dan kini menjelang hilang....
memeluk  malamku...
di ujung pelangi hitam..

Bersembunyi
di pojok duka..kian perih
dan tak lagi bermakna..

Bangkit tak tercipta..
gelap kian meraja..
ku nikmati...
sebatas pelengkap sisa rotasi...

Oleh : Panggil Aku Purnama

Kejora...


Di ujung rindu aku berteduh,
menapak bumi pada kolong langit,,
sempurna ku meniti sa'at gelap menghampiri,,
tiada apa dapat ku kata,,,
ketika sepi itu mendekati,,
oh ,,,Tuhan
Kau utus gerimis kepada ku,,,
pada selah waktu yang tak berujung,,,
mendekap ku dalam tangis,,
sa'at hendak ku melukis ,,
namun,,,,
sebuah wajah telah terkikis,,
 
Oleh :
Susy Maniez

18 Feb 2013

Cangkang Rindu


Angin masih basah
tiupi buncah wajah buih
yang patah pecah

secangkang aksara retak
terjelepah dalam kepala
masih tak mampu menemu pintu
hanya cumbui hulu

sekejap lenyap
setubuhi nyala bulan
keindahanmu nyata tumpah seluruh
di situ

pun aku tak lagi perlu
kertas dan pena untuk merupa rindu

Oleh :
Langit Genggam Aksara

17 Feb 2013

Puisi Ranting Untuk Daunnya


Selalu ku amati rasa cinta dalam keusangan..
Harmonis, sesuai alur takdir..

Adalah rasa cinta debu pada kaca..
Aku sangat tau itu..

Lantas, bila kebencian telah ditulis peri tertuju kurcaci,,
kenapa rindu lagi-lagi mengganggu keyakinan hati untuk melupa ?

Seperti terlalu cepat dia ada..
Lalu pergi seketika..
Padahal tak pernah ada rencana untuk bertemu dan terpisah antara ranting dan daun..
Hanya musim yang tau..


Yea..
Aku sang ranting yang berpuisi..
Bait yang tertuang adalah melodi tak berbunyi,,


ini tentang kemana daun dihempas angin..?
Atau kemana diri dihempas sepi..

Serpih-serpih gemintang jatuh mengelabuhi mata untuk berkata mimpi yang masih ada..
Aku tau aku sedang didalamnya,,
sangat jelas..


Ketika aku harus berjalan dalam gelap,, sudikah mimpi menjawab rindu..?


Tuhan,,
kelana sejauh apa..?
Bertanyalah hati pada yang punya cinta..

Kesunyian ini terlalu indah..


Daun ku,,
berserilah selepas aku patah..
Aku tak sanggup menggenggam mu lagi..

Aku tau, kita pernah punya mimpi menua bersama..
Sampai pada waktunya, terlerai kepal jemputan takdir..

Bukan salah angin..
Tapi salahku yang ketika badai mengoyak mu dari genggaman ku,,,
aku hanya bisa melihatmu terlepas..


Terlepas Jauh,,
tak lagi tergapai..


Oleh :
Dennis X-Fals Liverpudlian

Sisa Mendung Setelah Hujan


Kita menjejak tapak di musim yang sama
sewaktu hampar pelangi bengah
menghantar warna
sedang senja masih terus menyaga

Seonggok batu dekat puing pohon ranggas
kau tikam dadanya dengan gemas
menetakkan nama kita di sana
sekedar mengulur cemas
kilahmu

lalu perlahan hari mulai terkemas istimewa
bagai binar bolamata bocah_bocah
menanti saat Lebaran tiba

Kembali senja ini aku menjejak tempat kemarin
hanya sendiri
tak lagi berdua denganmu
desir ikut memaklumkannya

Dada batu yang kau maknakan sebagai janji bisu
masih legam serupa dulu
namun sepotong namamu telah terkelupas
disayat waktu
merampasmu jauh berkubang dalam rindu
di ingatan lain

Di atas langit
lembar pelangi tak muncul lagi
hanya tersisa lelehan tanah basah
remah pesta mendung
selepas hujan siang tadi
puing pohon ranggas itupun
menjelma aku


Oleh : Langit Putra Penarosa

16 Feb 2013

Setipis Bayangan


Setipis bayangan..
Hidup diantara dua sisi..
Hitam juga putih..
Antara jelas dan abstrak..

Belum sampai..
Aku masih harus terus berjalan..
Ikuti arus sungai yang selalu pulang ke laut,,
sampai berbaur jiwanya di samudra..

Teguh rapuh disisa pengabdian untuk 'masih' mencinta..
Padahal rabun senja mengabur segala warna dipandangan..

Apa lacur ?
TERLALU SAYANG.

Bertanyalah ilalang yang tak terbagi sejuk embun..
Pertanyakan segala hal sumbang..
Lalu menari bersama angin..

Kehilangan janji,,
sudahlah biarkan itu abadi..
Tiada pupus oleh kematian,,
yang kelak terbawa hanya beberapa bait kenangan..
Ditepian dermaga yang terlupakan.

Ada dua hati dalam tubuh kesungguhan..

Hati pertama untuk bertahan dalam tunggu,,
hati kedua untuk setia merindu..

Andainya biduk terbuang hanyut,,
katakan pada ombak laut,
tenggelamkan dia jauh dari dermaga..!!

Agar semua pasti bahwa segala yang hilang, tiada akan pernah kembali datang..

Ku pastikan aku simpan rasa itu dibawah dedaun gugur...
Mungkin akan semakin dalam terkubur bila musim mati datang..
Atau mungkin terbuka saat angin musim semi menyapa..
Yang pasti saat ini,,
aku adalah penjaga kenangan yang mencintai jasad bunga setipis bayangan..






Oleh :

Dennis X-Fals Liverpudlian

Rumput Congkak Dan Daun Kering Bag. 2

Siang ini begitu terik. Mengapa bulan masih saja
datang?" gumam seekor kerbau dungu..
Dengan malas ia melewati hamparan rumput tadi
di bawah sebatang pohon, yang daunnya mulai
gosong
mulai mengitari berkali_kali
lantas memijak_mijak
rumput pun sesak
rebah seketika
namun tak mati
sambil menikmati sejuknya naungan
ia pun kembali mengusap malas
mengunyah_ngunyah rerumput yang
setengah rebah
mencerabut paksa, meremas_remas, memotong
hingga lumat
lalu tandas di telannya
berkali tak terhitung
sampai bengah
tak lama ia pun berlalu
menitipkan seonggok kotoran di atas
rambut rerumputan hijau menyatu...
di atas ranting selembar daun ranggas menatapnya miris
sembari bergumam dan secepatnya menutup hidung
ah, kesombongan hanya serupa kotoran !!!!!

Rumput Congkak Dan Daun kering Bag. 1



Kau pikir angin itu
menderu?
ah, sobat...dia tak menderu
hanya sesekali berbisik tenang
berpusar
melahirkan sejuk
dalam kecupan_kecupan panjang tak jemu
buatku

kau pikir lelehan embun itu bening?
lagi_lagi kau salah, sobat
dia tak bening, hanya serupa air
sesekali dingin terasa
jika sepulang malam mengajaknya
berkencan
lalu mulailah ia merindui puisi_puisi
menanti pagi
tak lupa membagi kepada segala
yang hijau
humus, aku dan dedaun segar tentu..
senyum congkak rumput sambil melirik
selembar daun kering yang bergelantung payah
tertunduk dalam.

Tarian Hujan

 
Yang ku ingat hanya matamu
lukisan pohon randu menjulang
melewati bubungan rindu
rantingnya bagai lenganmu
walau terasa berduri
lembut menyimpan cinta
hingga tanak

Sekali musim terlewat
aku terhenyak menyaksikanmu
menari_nari di pekarangan
saat waktu tepat senja
di bawah pohon randu yang buahnya jatuh rengkah
membuat isinya beterbangan terbawa angin temaram
mari menari bersama Hujan
ajakmu dalam tawa

Di bawah pohon randu ini
aku kembali berdiri
membiarkan kapas_kapas itu bertebaran lagi
menjamahi rambutku
turun ke pipi
bagai Hujanmu dalam
ingatanku....

Lambaian Janji Di Terminal


Aku selalu bisa menemukanmu
di tiap pucuk pekan paling tua
saat kembali tiba di kota ini

Engkau kerap di situ hanya rimpuh
sendiri
mengurat renung yang kau tenun
pada sepotong bangku retak
di pojok terminal

Layaknya petang ini, selepas hujan
mengguyur
basah bangku terminal tempatmu
tengger
masih lembab leluasa
aku mendekatimu mencoba rekat
menujum tisik tatapmu

Selebihnya hanya retak detak
yang berlomba menggulung
deru knalpot, bising klakson, pedagang asongan, serta calo-calo bus
yang ikut berteriak-teriak serak
memarkir tuntutan paniknya perut

Sejurus ujung matamu melirikku
di sini ia meninggalkanku bersama
janji
bahwa ia akan kembali
ucapmu lirih bersama senyum yang
kau kempiskan

hanya janji yang mengkaratkanmu
berhitung musim di sini
menanti tiap detik anjak hingga
usai hari-hari lelah
menelan pahit derit roda-roda
yang menjerit

menunggu lambaiannya
untuk datang menuntaskan janji
menikahimu di terminal ini

*miris liat nenek itu*

Untukmu Wahai Palestine



Ini wajah bulan patah keseratus yang kupejal-pejal dalam lingkaran genggam mata-tangan
dan engkau yang berkhabar kelam
tengah dicumbu lilin pilu hingga
meng-arang
leleh, lemah, pias dan regang

Rindumu lalui rindu bergeramit
menyulam retakan ombak hati
jelma mural berdinding-dinding
tentang janji yang lalu.. lahir berlapit-lapit dari bibir syuhadamu...
kuatlah wahai saudaraku!
Uuntukmu wahai palestine..sungguh kami tak rela..
 
Oleh : Langit Putra Penarosa

Kepada Angin








Engkau demikian pasir membutakan
ikut daun-daun menghambur
jika hembusmu sampai padanya
dan pada siapa saja

Bukan berarti itu kehendakmu
siulmupun meski melarutkan mata
bukan berarti sebelumnya kau tak pernah sasar untuk bertemu kata pulang dan belajar

Ah...siulanmu
adalah suara-suara yang justru
sebelumnya dihitung tanggal
hanya nada yang berbeda
yang membuatmu bisa lekatkan ingatan bahwa kau ada
atau malah hanya bisa Aku katakan
ahh...hanya angin.....

Akulah kapas-kapas api yang kau terbangkan itu...
Oleh : Langit Putra Penarosa

Pelangi Di Separuh Usia Kutemukan








Enigma membuyar di portal horizon
Saat Pelangi Api terlahir di busur angkasa
diantara awan yg berarak
bersama pusaran angin yang mereda
dan Sang Waktu yg sejenak terhenti untuknya
dia berpendaran indah penuh pesona

Entah mengapa, mataku tak pernah bosan memandanginya
Hatiku tak sedetikpun jenuh mencintainya
Begitupula dgn sukmaku, tak kunjung lelah memanggil namanya

Perjalanan panjang yg kutempuh
dengan seribu luka dan darah
terbakar dan menggigil oleh sengat dunia
inikah tempat berteduh untuku ...
begitu damai dimata hatiku ...
begitu sejuk pandangan matamu ...

kumohon, ijinkan aku sejenak saja mendekap pesonamu
sesaat saja mengecup lembut helai jiwamu
sebelum Sang Kekasih memanggilku kembali ...

Duhai Pesona, keniscayaan pasti membawaku berlalu namun kupastikan padamu cintaku kan abadi .....
 
Oleh : Andi IB Putra

Sekuntum Lily Putih


Sekuntum Bunga Lili Putih ...
ku melihatnya bersujud begitu dalam senja itu
bersama Sang Teja yg meraja di pelupuk Ufuk
kelopak putihnya masih tergenangi embun sejuk
belum lagi mengering air matanya basahi bumi yg melapuk

Sekuntum Bunga Lili Putih ...
Ingin Kupeluk jiwamu yg bersedih diperaduan kegamanganmu..
disaat helai demi helai sukmamu bergetar menggigil terbakar dan terjilati lidah api, terbungkus salju, dan diterpa deru angin dunia semu ...

Kurindu ... dan selalu kurindu untuk berjaga disisimu ...
menyeka setiap bulir bening yg terjatuh ditepian matamu
menggenggam erat relungmu kala merintih dan menderita
dan disaat engkau terbunuh sepi, ku rindu untuk selalu berkata,
aku hadir disini untukmu kasihku ...

Sekuntum Bunga Lili Putih ...
kumencintaimu dengan jemariku ...
Kan kutangkup lembut tubuhmu disaat angin dingin menerpamu
Kumencintaimu dengan setiap tatapan mataku
Kan kuteteskan murni kasih dalam setiap pandanganku ...
kumencintaimu dengan nafasku
Kan kujaga jiwamu dalam helaan dan hirupan yg terdalam ....

Sekuntum Bunga Lili Putih ...
ku melihatmu bersujud begitu dalam dipenghujung malam
setiap lapisan sukmamu bergetar setiap kali kau panggil lembut nama Nya, Sang Kekasih Tertinggi ...

dikala doamu dan doaku berpadu diatas langit yg tujuh
semoga Arys-Nya bergetar untuk meluruh semua peluh
dan jangan pernah sedikitpun kita meragu
Dia memberikan yg terbaik untuk Kita, Selalu ...
 
Oleh : Andi IB Putra

15 Feb 2013

Coba Rasakan


Bukan inginku harus bercinta dengan malam setiap waktu
bukan pula salahku meski membuatmu harus menemaniku
tuk menunggu embun itu
jatuh satu-satu!

...Aku hanya ingin engkau tahu
pada malam,
ada rindu yang kutitip disitu,
pada embun yang jatuh,
engkau bisa merasakan betapa sejuknya cintaku...!!!

Biarkan Cinta



...Biarkan cinta itu abadi di ujung langit, sekalipun tak terlihat, tersaput kabut, Bulan masih setia mencumbunya menjadi semburat, terangkai menjadi warna-warna berurut, hingga Bintang latah membacanya sebagai Pelangi dalam kalimat..!

...Biarkan cinta itu abadi di ujung langit, meski tak lekat, namun masih terasa nikmat, mengalir deras dalam helaan nafas hingga lumat, membuat dadaku seketika bengah lantaran rindu nan sangat...!

...Biarkan cinta itu abadi di ujung langit,
-sekalipun tak terlihat,
-meski tak lekat,
namun, ia pernah menjadi untaian harapan yang bersekat,
'bak Mutiara indah mengkilat,
meluncur tak henti lewat bibirku tanpa penat.....!!!

Temukan Aku Dalam Istikharahmu


Memberi tanpa harus menerima..
Namun,, bolehkah harapan tetap ada..?

Aku sembunyi didunia..
Dalam diam, ku jaga dia lewat doa..
Sederhana.

Mungkin hanya Tuhan yang tau cinta ku tak butuh alasan untuk setia..
Ketika aku diciptakan menjadi ranting yang daun-daunnya belum tumbuh,,,
atau ketika aku ditakdirkan menjadi tangan tanpa tubuh..

Bukankah hujan tak pernah menuntut kepada siapa ia harus memberi sejuk ?

Keramaian adalah kosong..
Kehampaan adalah istana..
Sunyi, sepi, hening,,
hanya ada Tuhan..

Andainya setiap lafadz ku tak cukup membawaku pada keadaan semestinya,,,
aku mengerti ini adalah sebaiknya jalan...
Sebab Tuhan, takkan membiarkanku jatuh lebih dalam,, atau terus melihat aku berjalan tak punya tujuan..

Syahdu terhirup damai abadi..
Kala menyebut nama Mu, meski tak seorang pun tau..
Aroma tenang begitu pekat..
Se-pekat kabut asapi pagi..

Ada nama tersebut dalam pinta,,
ada jiwa terpanggil dalam munajah..
Namun andainya ranting tumbuh lain bunga,,
semoga ada ketabahan sementara aku berusaha tak pamrih...

Untukmu,,
Semoga kau temukan aku dalam istiqarahmu...

Karna tiada keindahan rasa cinta,, kecuali dipersatukan oleh Nya,,

meski sebatas dalam doa.....

Oleh :
Dennis X-Fals Liverpudlian

Kerinduan Embun



Selalu terdengar minor nada di rimba..
Aku bisa pahami ada kesedihan..
Tiap bait perpisahan dirangkai lembut,,
ucapan embun menyebut daun..
Tinggalkan nyeri pada tiap helainya..

"Jika kamu merindukan sejuk,, tunggu kehadiran pengganti ku esok..!!
Dia akan membelai mu,, walau belaian itu tiada pernah sama dengan apa yang ku berikan..

Jagalah kenangan ku..!!
Karna aku tiada akan pernah kembali mengucap salam pada ranting, kemudian menyayangimu diujung pagi.."

Embun bersuara lirih..
Dihatinya ada kecupan daun tepat ketika mereka saling melambai ditepian..
Lalu pergilah embun memeluk tanah...

"Aku tiada pernah lagi merasakan sejuk yang sama..
Senyum yang sama..
Kebersamaan yang sama..
Dan cinta yang sama daripada yang telah kau tinggalkan...

Tapi ketika hari itu datang,, mungkin penggantimu akan menjelaskan betapa tak abadinya hidup.."

ucap daun dalam kerinduan..

Andainya senja serupa syahdu pagi,,
akankah embun datang sebelum aku pekat...??

Ingatlah embunku,,
mimpiku, tawaku, rinduku, mengepul dalam waktu yang tinggal kenangan..
Oleh : 
Dennis X-Fals Liverpudlian

Naungan Berkah


Di bawah rinai pagi
duduk merangkai sepasang tua

mengunyah tetesan remah
di tanah rebah, di batu pecah

lalu menghitungnya
bersama usia
bermula alfa menuju omega

apakah tetes air
seruah berkah
yang mereka punya?

sedang guratan di wajahnya
terlihat tak henti
cemburui rupa pagi!




Oleh : Faiz Ibnu Achmad.