21 Feb 2013

Jawabanmu Hanya Tangis

 
Kepadaku betapa
seringkali kau minta
dibuatkan secarik puisi singkat
meski berbual-bual bulan terlewat
ingatanmu masih saja menagih
tentang apa saja. yang pasti ada aku
di dalamnya- goda kerlingmu

Seperti malam ini
jarum jam masih bungsu
lalu pukul demi pukul
mulai kelat kupikul
saat lapit senyummu menguap
entah kemana

Bergegas motorku melesat
kencani warnet terdekat
tanpa lupa mengingat namamu
yang kusisip sarat

Lalu jingkat kutiris ulang ratusan puisi
dalam aksara yang malah semakin
membuatku kacau buta
menyamak abjad demi abjad

Selesai.
kembali bergegas aku menemuimu
dengan simpul merah sungguh-sungguh
sewarna gincu

Di depanmu
serta merta kubelah dadaku
lalu mengapa engkau hanya menangis?
 
Oleh :
Langit Genggam Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar